BAJU LPM PANDA RASA LPM SUKMA



MAHFUDISME - Apa yang anda pikirkan ketika bertemu orang di pasar wadai yang wajahnya mirip dengan wajah anda? Atau bagaimana reaksi anda ketika nongkrong di warung kopi lalu ada pengamen memakai baju sama persis dengan yang ada pakai? Itulah pertanyaan dasar dari tulisan ini. Ya tak lain dan tak bukan adalah soal kemiripan-kemiripan yang mungkin bisa terjadi pada semua benda, termasuk salah satunya baju.

Setelah beberapa bulan lalu, kawan saya Ali Furqan, ngomong soal baju. Dia menyodorkan gambar baju milik Lembaga Pers Mahasiswa Pancaran Dakwah (LPM PANDA). “Kurang lebih, dan hampir sama,” katanya sambil tertawa-tawa. Saya pun melihat gambar itu lalu berniat membuat tulisan soal baju itu. Tapi sayang, karena kesibukan yang bejubel datang, akhirnya saya lupa menulis lalu ingat kembali dan langsung menulis ini tulisan.

Tak puas dengan apa yang disodorkan Furqan, akhirnya saya minta ke kawan untuk mencarikan gambar LPM PANDA dengan gambar LPM SUKMA, dan dapat. Tibalah untuk menerkan-nerka keduanya.

LPM PANDA merupakan organisasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Sempat vakum, tapi sekarang mulai bangkit kembali. Sebagai organisasi yang bisa dibilang pernah mencicipi “Kehilangan Kader”, LPM PANDA kemudian berbenah, menyusun kepengurusan baru, produk baru, dan tentu saja baju baru.

Melihat gerak laju LPM PANDA, saya seperti melihat harapan besar soal jurnalistik kampus akan semakin berkibar. Lebih-lebih LPM ANALISA di Fakultas Syariah juga menggeliat. Harapan saya nampaknya bakalan terkabulkan. Ya meski masih ada fakultas sampai sekarang “mandul” tak dapat melahirkan LPM, bagi saya, baik LPM SUKMA, LPM PANDA, dan LPM ANALISA dapat dijadikan contoh dari sebuah kemajuan jurnalis kampus yang kiprahnya bakalan semakin moncer kedepannya.

Lalu kita kembali lagi ke judul diatas. Baju LPM PANDA..

“Bukan niru, tapi hampir sama,” celetuk kawan yang ngajak berantem jika namanya disebutkan. Memang, jika diterawang memakai mata batin atau bahkan memakai alat canggih macam alat pendeteksi macam di bandara, seratus persen tak sama dari kedua baju organisasi ini. Namun jika anda melihat dari jarak 10 meter, mungkin ada yang komentar begini “Itu anak LPM PANDA atau anak LPM SUKMA,” gitu.

Saya sendiri bisa dibilang baru tahu soal kesamaan baju ini, mulai dari sama warna hitam, tata letak logonya sama, dan tulisan kanan-kiri dibagian dada juga sama, bedanya ya tentu cuma tulisannya saja.

Bicara baju LPM SUKMA tentu semerta-merta baju itu datang dari langit. Membikin baju LPM SUKMA berarti juga wajib membikin aturannya dalam Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART). Dulu sekali, saya dengan kawan-kawan macam Syarif, Ali, Furqan, Rizal, Nisa, Fauzi dkk harus memeras otak memikirkan baju LPM SUKMA, perdebatan alot kadang juga terjadi. Misalnya logo LPM SUKMA mau diletakin disebelah mana, ada yang maunya di dada kiri, ada yang mau di dada kanan, ada yang mau di bahu kiri, ada yang mau di bahu kanan dan semacamnya. Itu baru logo, belum lagi yang lainnya.

Terus lanjut logo kampus, ada yang bilang tak usah dibuat, ada yang bilang dimasukan saja, terus ada yang bilang di bagian dada dan semacamnya, juga menjadi bahan saling sikut argumen mau baju warna apa, tulisan apa saja di baju, Nomor Tanda Anggota Sukma (NTAS) dibagian mana, dan nama dimasukan atau tidak adalah diskusi kusir, yang mungkin sekarang orang LPM SUKMA tak lagi memikirkan soal baju.

Artinya apa? Jadi, pembuatan baju LPM SUKMA, sekali lagi, bukan datang dari langit. Disana ada proses mulai dari peraturannya hingga ke hal-hal yang mendetail semuanya dibahas secara tuntas dan final. Sebab, baju LPM SUKMA bukan hanya dipakai diangkatan kami, tapi akan menjadi identitas kawan-kawan LPM SUKMA kedepannya. Jika baju LPM SUKMA dulu kami buat sesuka hati tanpa memikirkan filosofi didalamnya, itu sama halnya saya ke Duta Mall pakai kaos di bagian belakang bertulis “Coblos Nomor Urut 1, Amanah, Cerdas, Muda”.

Terkait baju LPM PANDA yang dibilang mirip dengan baju LPM SUKMA, saya sih tak masalah, asal dalam AD/ART mereka memang sudah diatur, dan baju itu adalah final dan murni karena hasil pemikiran para pengurusnya. Baju LPM PANDA adalah identitas mereka, yang jika dibawa kemana pun adalah “Orang Panda” bukan “Kok bajunya hampir mirip dengan Sukma? Atau baju Sukma yang mirip dengan punya kalian?” Kan kalau sudah begini ya gimana Pak Ketua?

Penulis: Moh Mahfud
Editor: MAHFUDISME



Post a Comment

0 Comments