Sebagai organisasi yang selama 3 tahun lebih menemani saya dan mengantarkan pada pengalaman-pengalaman bermutu, LPM Sukma IAIN Antasari (sekarang UIN Antasari) bukan hanya sekadar organisasi kampus yang cuma ngadakan acara, menghabiskan dana DIPA, atau menyulam air mata karena anggotanya banyak yang tidak aktif. Lebih dari itu, LPM Sukma hadir sebagai agenda hidup yang senantiasa memberikan peluang pada jalan yang lebih bermakna selama kuliah.
Namun, bagaimana pun juga, LPM Sukma tetaplah LPM Sukma. Ia tidak semerta-merta menjadi tuhan yang mengantarkan pada cita-cita, LPM Sukma hanyalah setitik organisasi yang jika dilihat dari ketinggian 10.000.000 Mdpl akan memancarkan cahaya. Tulisan.
Sampai disitu aja. Lalu kita kembali pada judul "Membandingkan LPM Sukma dengan LPM Sukma" diatas. Jika kalian sedang membuka laman google coba ketik "LPM Sukma" maka yang muncul ya LPM Sukma. Tapi bukankah Tuhan menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasangan? Ya betul sekali. Ternyata LPM Sukma punya saudara, namanya LPM Sukma juga. Berikut perbedaan LPM Sukma dengan LPM Sukma.
Sejarah
Jika kita bicara sejarah, maka kita bicara umur, dan jika bicara umur maka yang terbayang dalam otak kita adalah tahun lahir. Nah, apakah ante tahu bahwa LPM Sukma tidak hanya ada di UIN Banjarmasin, tapi LPM Sukma juga ada di Universitas Terbuka (UT) Jakarta? Lalu siapakah yang lebih tua?
Jika kita baca sejarahnya LPM Sukma UT Jakarta maka kita akan menemuinya ia lahir di tahun 1993, lalu jika kita baca sejarah LPM Sukma UIN Antasari maka kita akan tahu bahwa ia lahir tahun 1998. Sudah tahu 'kan yang tua siapa?
Singkatan
LPM Sukma UIN Antasari merupakan akronim dari Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kritis Mahasiswa, sedangkan akronim dari LPM Sukma UT Jakarta adalah Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kreatifitas Mahasiswa. Sudah bisa bedakan mana nama paling ngeri dan sedap?
Lebih Terkenal Mana di Jagat Google?
Jika jempol tangan kita ngetik nama "LPM Sukma" maka kalian akan tahu jawabannya. Jadi saya tak akan menjawab akan hal ini.
Follower Instagram
Sebagai "kiblat kelas", rasanya tak berlebihan jika kita menilai, bahwa keterkenalan sesuatu bisa diukur dari Instagram. Haha.. lalu bagaimana kondisi Instagram keduanya? Akun @lpmsukma milik LPM Sukma UT Jakarta memiliki 122 kiriman, diikuti 219 dan mengikuti 89. Sedangkan akun @lpm_sukma milik LPM Sukma UIN Antasari memiliki 434 kiriman, diikuti 1238 dan mengikuti 506. Bisa sudah dihitung?
Apa perbandingan menarik lainnya menurut kalian, kegantengan dan kecantikan anggotanya? Produk terbitannya? Jumlah anggotanya? Jumlah bacaannya? Anggaran dananya? Atau mantan pimpinan umumnya yang ganteng-ganteng pula? Entahlah, hanya Allah yang tahu.
0 Komentar