MAHFUDISME - “Setiap kita bodoh, ada di Alquran Surat
Ad-Dhuha, ‘wa wajadakan dhooollan fa hada’. Setiap orang itu sesat awalnya,
Muhammad termasuk. Maka kalau ada yang Muludan ini memperingati apa ini,
memperingati kesesatan Muhammad.” Kata
Tad Evie dalam cuplikan pidatonya yang banyak menyebar di Facebook.
Kalau si ustadz ini ceramah gituan di Madura,
siap-siap pulang nama. Pernyataan sang ustadz tersebut mendapat banyak teguran
terutama sesama ustadz. Saya kurang tahu apa yang ingin saya bahas soal isi
ceramah tersebut ditulisan ini, sedangkan ilmu keagamaan saya tidak seupilpun
sama dengan ilmu beliau yang sekarang kesohor dengan julukan “Ustadz Gaul” itu.
Ucapan tersebut banyak menuai protes, hanya
saja cuma satu yang melaporkan melalui jalur hukum, yaitu Hasan Malawani dari
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat. Saya ngebayangin kalau yang
bilang itu Ahok, atau orang non-muslim, pastilah benyok itu orang di demo
berjilid-jilid sampai dijebloskan ke penjara sambil dilaknat. Tapi nyatanya yang keras dulu
ngelaporin Ahok malah biasa-biasa saja.
Kita bilang kita toleransi, sementara toleransi
cuma ke kaum sendiri, kita dibilang negara hukum tapi hukum buta sebelah, kita
dibilang bersandar pada Bhinneka Tunggal Ika, nyatanya perbedaan selalu menjadi
penghalang pemersatu, pokoknya kita ini hidup di negeri apa, negeri balgadibal
kayaknya.
Saya bukan mau menghakimi ustadz Evie Efendi,
buat apa saya menghakimi yang jelas-jelas menurunkan harkat martabat Nabi
Muhammad? Dengan ceramahnya yang sudah menyebar dan barangkali sudah di
komsumsi jamaah kala itu, dengan entengnya beliau bilang “Ini musibah
keterplesetan ucapan di suatu saat saya berceramah dalam kondisi capek, lalu
menafsirkan secara letterlijk dari satu sudut pandang soal kalimat sesat, tapi
bukan maksud menjelaskan Nabi kita tersesat, naudzubillahi min dzalik,” kata
beliau.
MUI Jabar hanya tabayyun? Kemana orang yang dikit-dikit lapor itu?
Apa fatwa soal ceramah itu? Kemana mereka yang dulunya gencar bilang “menistakan
agama”? Apakah Ustadz Evie Efendi tidak menghina agama islam? Apakah kita
terlalu kejam pada yang minoritas? Jika sudah begini saya merasa jadi rakyat toleransi sampah.
Saya melihat klarifikasi dari sang ustadz kok
gimana ya. Masak iya ceramah begitu dibilang kepleset? Masak iya berdakwah
dalam kondisi capek gak ingat Nabi Muhammad yang beliau bilang sesat? Seberapa
banyak khotam beliau baca tafsir sampai menafsirkan ayat sebegitunya? Ceramah
ya ceramah, saya gak ada masalah.
Jika sudah begini kan repot, sementara Ahok
ngomong begitu harus hijrah ke Mako Brimob. “Kita tidak mau ini terjadi reaksi yang besar. Kita pun sudah
meredamnya. Ini lebih parah dari kasus Ahok” Tambah Hasan.
Saya disini bukan membela Ahok, hanya saja kasus ini sebagai
peringatan kepada ustadz-ustadz yang lain agar tidak gampang mengkafirkan atau
ngomong seenaknya tanpa ilmu yang mempuni. Makanya, ketika saya disuruh jadi
imam saya gak mau karena saya masih merasa sehina-hinanya manusia. Belum
saatnya fatihah saya di amin kan oleh banyak orang. (ummmaaalahhhaaayyy,,, kesah muha nyawa Fud ai…)
Penulis: Moh Mahfud
Editor: MAHFUDISME
Coba lihat videonya sendiri gih
Coba lihat videonya sendiri gih
0 Komentar