MAHFUDISME - Komunikasi
merupakan suatu proses dimana beberapa orang, kelompok, organisasi dan
masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi tersebut,
agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Saya
akan mengajak kalian sejenak dan mengingat kembali, apa saja tutur sapa yang ada di sekitar kita. Tutur
sapa merupakan penghubung antara saya dengan kamu (wahai perempuan) di melalui media seperangkat alat sholat dan ijab
kabul. Itulah sebanar-benarnya tutur sapa, bung!
Dibawah ini, akan saya ulas ungkapan-ungkapan yang sering ditemui disekeliling
kita yang perlu kalian sikapi dengan bijak, saya juga akan mengupas bagaimana
menentukan
sikap pada komunikasi, apakah harus menerima segala ujaran
(kebencian) yang nempel
ditelinga
kita
sebagai
komunikasi yang baik? Ekspresi
dalam hidup
ini adalah
pertunjukan yang harus dinilai dengan tawa! Okelah kawan. Itu hak kalian
sebagai penganut kebebasan dan tak ada undang undang yang melarang. Ungkapkan semua kesialan orang lain selagi mulut
kita belum terkena sakit gigi. Lah, tambah ngegas.
Istilah
arab: undzur ma qoola, wala
tandzur man koola. Lihat
apa yang dikatakan, janganlah melihat siapa yang mengatakan,
Anjing!
Saya kemukakan ungkapan ini sebenarnya bukan untuk berceramah. Terserah kalian
mau bilang apa pada tulisan ini, Yang pasti ini keresahan yang saya harus
ungkapkan di tengah arus sungai komunikasi yang biasa kita temui.
Mari
kita mulai tutur sapa yang bikin baper. Kosakata yang biasa kita gunakan ketika
memulai berkomunikasi. Kosakata yang menjadikan kamu berpikir terbalik ketika dibawa
kemedan status kalian yang sebenarnya. Kosakata yang memilik kedudukan di
setiap tempat kapan kosa kata ini di
disematkan pada seorang. Keresahan saya terhadap kosa kata ini melebihi
pertanyaan kapan wisuda atau kapan kawin. Meski sebenarnya titik temunya ada di
sana, dimana,
bagi saya,
segala bermula dari kata kawin itu sendiri. Ya, perkawinan dengan atribut lain
yang
melekat pada kita, bermula di komunikasi.
Kosakata
tak berdosa akan mengantarkan kita pada pertanyaan sederhana,
yaitu kapan wisuda dan kapan
kawin yang membuat
yang membuat tulisan ini semakin jahannam. Berikut 3 kosakata yang saban hari kita denger, tapi kita selow-selow
saja. Tapi saya punya penafsiran lain.
Amang
Entah
kenapa saya agak terganggu oleh kosakata ini. Kosakata yang sebenarnya suatu
alat proses informasi pada lingkungan atau seseorang, adalah ungkapan
yang ditujukan kepada seorang pria oleh etnis dayak kalimantan. Informasi
adanya orang lelaki yang di ajak komunikasi tetapi orang itu tidak di kenalnya.
Pertanyaan
timbul dalam benak saya yang bukan dari etnis ini, haruskah mengertikan pola
itu sebagai komunikasi biasa. Setidaknya begini saja, carilah kosakata yang
lebih baik, lebih diterima oleh semua kalangan. Sumpah, ini berisik banget mendengarnya.
Saya ngebayangin dari belakang ada yang
manggil-manggil “Amang Ali kapan wisuda, Amang Ali kapan kawin”, gitu..
Paman
Sepanjang
saya bisa baca buku, kosakata “paman”
berhubungan
dengan tali kekerabatan. Barangkali saya terhipnotis oleh buku pelajaran kelas
2 SD. Ini ayah Budi, ibu Budi, paman Budi, bibi Budi, nenek Budi dan kakek
Budi. Sehingga sehingga jika ada paman, maka kaulah ponakan saya.
Nah,
pertanyaannya kapan saya kawin sama bibi kalian? Ini serius ya. Paman sekolah,
paman pentol itu tak pernah kawin sama keluarga saya. Komunikasi dengan kosakata
paman tak selamanya terkait ikatan perkawinan. Namun, setidaknya saya diajari
begitu sama guru. Hargailah guru saya yang sudah saya lupa namanya itu.
Om
Padanan
kosakata “om”
sepertinya sama dengan pengertian paman. Entah dari mana kosa kata ini datang
sebagai alat komunikasi yang paling sering saya temui. Yang saya temui disekitar
tak menunjukan adanya batas usia tertentu orang akan di panggil ‘om’.
Apakah penyebutan ‘om’
ini sebagai unsur diskriminasi? Anda tak mungkin setuju dengan pola ini. Pola
dimana ‘om’
sebagai salam pujian pembuka umat budha. Kalian anggap saya budha? Begitulah saya memperlakukan hidup dalam upaya
Udah sip itu aja..
Penulis: Ali senior, penulis musiman
Editor: MAHFUDIMSE
0 Komentar