MEMBACA BERITA 'SELENGKANG PEREMPUAN'

Sore kemarin saya putuskan ke Banjarmasin habis ngantor (cihuy) di Banjarbaru. Alasannya sederhana, paket kiriman hadiah datang dari Bandung, terus disisi lain, bantu temen ngedit skripsi.

Nyampe di Banjarmasin saya ke kantor JNE ngambil paket, pas di buka setiba di kost isi hadiahnya, kamera, kaset piringan hitam dan buku. Selang beberapa menit kemudian diskusi sama kawan-kawan Sukma, Annna, Imam dan Ahim. Sekitar jam 11.30 saya pamit duluan, karena temen kelimpungan sama skripsinya yang belum di edit, saya pun ke kostnya. Jam 03.00 WITA pagi, akhirnya selesai itu skripsi. Jam 06.00 saya pun buru-buru ke Banjarbaru lagi. Jam 07.50 berangkat ke kantor yang jarak dari tempat tinggal cuma sekitaran 10 menit. Dan sampailah. Dan sampailah.

Nah, di dalam kantor inilah saya sedikit terusik dengan pemberitaan. Ada beberapa surat kabar di meja kerja. Koran Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Kalimantan Post, Mata Banua, dan Barito Pos.

Sebagai orang yang baru kenal kantor dan kerjaanya cuma pas diarah-arahkan. Saya pun cuma baca-baca berita aja. Nah, yang paling menarik adalah tiga koran menurunkan berita dengan tema yang sama.

Radar Banjarmasin
Siapa yang tak kenal dengan media ini, anak dari Kaltim Post dan cucu dari Jawa Pos ini bagi saya adalah media yang masih bisa dijadikan referensi ketimbang "koran sebelah". Itu kan menurut saya, menurut ente ya terserah. Tapi pertanyaannya, kapan antum terakhir baca berita? Haha..

Oke lanjut ke Radar Banjarmasin, pada Rublik Prokal ada judul "Gerayangi Tubuh Dara Saat Tidur". Menceritakan sedikit ringkas soal kejadian Kang Idris (31) yang membelai si Bunga (17) di rumahnya dalam keadaan pulas. Rumah Kang Indris dan Bunga bersebelahan katanya. 

Dalam berita tak dijelaskan profesi Kang Indris itu apa, tapi kalau Bunga ia masih SMA. Kang Indris yang ketahuan pas membelai-belai, si Bunga bangun, berteriak, lalu Kang Indris kelimpungan hingga nerobos keluar lewat jendela.

Esok harinya Kang Indris di tangkap polisi. Selesai. Kira-kira begitulah cerita dalam berita itu.

Kalimantan Post
Koran yang baru saja merayakan ulang tahun ke-18 ini memang tidak seterkenal Radar Banjarmasin sih, tapi kiprahnya memang sudah banyak yang tahu. Apalagi temenku, si Taufik Rahman yang entah kenapa doyan sekali ngirim opini ke koran ini.

Terlepas dari pembahasan Taufik, Kalimantan Post ternyata menurunkan berita dengan judul "Punya Tubuh Aduhai, Kenanga Nyaris Diperkosa". Kajiannya sama kayak di Radar Banjarmasin, yaitu si Kang Idris (31) yang membelai si Kenanga (16).

Alur beritanya cukup lengkap, bahkan lebih lengkap dari Radar Banjarmasin. Profesi Kang Idris ternyata petani, tapi di Kalimantan Post tak menjelaskan saat Kang Indris kabur lewat mana, apakah lewat jendela kayak berita Radar Banjarmasin atau kabur lewat genteng. Intinya "langsung kabur" gitu aja.

Mata Banua
Koran Mata Banua memang bukan sementereng Radar Banjarmasin dan Kalimantan Post. Ibaratnya, kalau Radar Banjarmasin sudah berjenggot, Kalimantan Post mulai tumbuh jenggot, nah Mata Banua ini lagi cari obat biar tumbuh jenggot. Tapi intinya Mata Banua ini cukup update dengan sajian berita-beritanya.

Hari ini, Mata Banua juga menurunkan berita dengan judul "Petani Cabuli ABG". Ceritanya sama lagi, Kang Idris (31) membelai perempuan dengan inisial F (18), F berteriak lalu Kang Idris kabur lewat jendela. Awalnya, katanya, Kang Idris masuk lewat jendela mau pinjem casan hp. Tapi masak iya pinjem casan lewat jendela, coba kalau mau pinjem casan tu pakai kolotok, kan keren.

Nah, begitulah berita yang saya baca hari ini. Jadi mari kita telanjangi berita-berita itu dengan niat hanya semata-mata mengharap ridho-Nya. Berikut hal-hal yang selanjutnya kita bisa renungkan  dalam WC.

Judul: Semakin Berpaha, Semakin Dibaca
Judul berita ibaratke tempat wisata, semakin bagus latar foto kita maka orang akan semakin penasaran. Misal antum foto di Bukit Teletubis Pelaihari, terus di puja-puja komentar itu foto, dapat 17263 like pula. Relawan like yang memang gak ke bukit itu tentu penasaran, meriang dan pengen foto juga disana.Tapi pas nyampe disana ya biasa-biasa saja. Tak begitu istimewa.

Nah, judul berita pun sama. Semakin bombastis judul berita maka pembaca akan semakin kepincut buat baca. Mari kita banding-bandingkan judul dari 3 media itu. Soalnya ane suka bila membanding-bandingkan, apalagi membandingkan yang cadar dan yang tidak. Duh pokoknya tuh. Ah!

Mata Banua "Petani Cabuli ABG", Kalimantan Post "PunyanTubuh Aduhai, Kenanga Nyaris Diperkosa", Radar Banjarmasin "Gerayangi Tubuh Dara Saat Tidur".

Petani Cabuli ABG, Judul yang menjatuhkan profesi petani. Seakan petani yang nasibnya sial karena gagal panen malah cabulin Padi yang masih ABG. Haha.. 

Punya Tubuh Aduhai, Kenanga Nyaris Diperkosa, Judul yang mungkin bagi sebagian orang belum tentu tubuh itu masuk kategori "aduhai". Aduhai seperti apa? Apakah seksi, apakah semok, apakah begincu, apakah cuma apakah? Apalagi disana dibumbui kata diperkosa, jelas mata lelaki wajib tahu.

Gerayangi Tubuh Dara Saat Tidur, judul yang tiba-tiba mengingatkan saya pada puisi saya saat mesum-mesumnya dengan bahasa. Saya sering di gerayangi juga kok sama nyamuk.

Beda Wartawan, Beda Umur
Hampir acak-acakan tiga koran itu saya baca, masalahnya bukan karena penasaran sama kronologinya. Bukan. Saya cuma penasaran sama umur si perempuan. Kata Radar Banjarmasin umurnya 17 tahun, kata Kalimantan Post umurnya 16 tahun, terus kata Mata Banua umurnya 18 tahun.

Padahal ini tema yang sama, pelaku utamanya adalah Kang Idris dengan umur yang sama yaitu 31 tahun. Tapi perempuan ini umurnya kok berubah-rubah ya? Nah, saya pun bertanya-tanya, ini perempuan jangan-jangan umurnya bertambah 5 menit sekali. Haha.

Kesimpulan Awal Bukan Pengadilan
Sebenarnya dari semua paparan diatas karena saya kurang kerjaan, tapi bukan cari perhatian sebagai pengorek kesalahan-kesalahan berita. Saya yakin, dalam mewartakan berita si wartawan memiliki keahlian masing-masing, sudut pandang masing-masing, narasumber yang juga masing-masing. Kecuali Wartawan Kutip. Nah kalau Wartawan Kutip ini biasanya wartawan yang suka mengelap-ngelap keringat wartawan lapangan. Haha. Banyak kok contoh situs berita yang sumbernya kutipan.

Bagaimana pun, berita yang berkaitan dengan yang namanya perempuan, suatu hal yang menarik. Apalagi ini rencana ketindakan pemerkosaan. Wah pasti bagian kakak yang laki-laki hidupnya menjadi semangat, tingkat bacanya pun nambang beberapa persen, matanya menjadi segar bugar. Apalagi saya. Hahaha.

Nah, simpelnya berita diatas begini kalau saya rangkum dari 3 media. Kang Idris masuk ke rumah Akhwat lewat jendela dengan niat mau pinjem casan hp, maklum Kang Idris cuma petani. Berhubung Kang Idris petani jadi gak bisa beli casan. Yang namanya kesempatan harus segera dieksekusi. Mungkin begitu pikir Kang Idris ketika masuk terus melihat gemulai tubuh Akhwat. Coba anda yang laki-laki menemukan hal gituan, kalau tidak kayak Kang Idris ya minimal ada yang bergerak di diri antum. Kang Idris yang udah kadung ngiler langsung mengeksekusi, tapi nasib, Akwat yang tadi bobonya nyenyak malah terbangun gara-gara dibelai tangan Kang Idris yang kasar karena petani. Si Akhwat berteriak, kang Idris pakai jurus langkah seribu, lewat jendela, ngumpet, lalu esoknya ditangkep Amang Polis. Beritanya selesai. Tulisan ini pun selesai.


Post a Comment

0 Comments