5 IDEALISME MAHASISWA KECEBONG

Semenjak saya putuskan hijrah dari dunia pengangguran ke dunia perkantoran, saat itu pula banyak yang gembira, cibiran dan biasa-biasa saja. Yang saya takutkan ketika bersentuhan dengan dunia birokrasi adalah saya tak dapat menulis lagi, blog menjadi sarang laba-laba, diskusi terbengkalai, baca buku tergantung mood, teman hanya bahan sapaan kala jenuh, dan lain-lain.

Sebelum menginjakkan kaki di dunia kantor, saya sering membayangkan tiap pagi saya hanya ngelap sepatu, menggosok baju agar rapi, mandi pagi melawan dingin, menata rambut dengan bismillah, dan menyiapkan bahan di kantor. Sungguh pembayangan yang suram dan gundah.

Di lain sisi, ketika waktu itu hari-hari penuh pengangguran, saya habiskan waktu diatas kasur dan bantal. Tiap hari cari perlombaan di jagat internet, dan ketika pengumuman tiba, dan saya gagal, betubi-tubilah sakit hati. Berlarut-larutlah habis kouta. Tapi saya tak nangis.

Sekarang amat berbeda, saya tak menjalani hari-hari yang berpoya-poya itu lagi, saya sedikit mereda memburu lomba meski kantor ada wifi gratis, saya juga telah melawan kantuk pagi yang biasa diatas jam 09.00 bangun.

Dari sinilah saya akan bercerita, tentang kawan-kawan yang bagi saya adalah keluarga, sahabat dan tentu orang yang terus ada sepanjang ngampus kemarin. Meski sekarang kami berpencar-pencar seperti pasukan yang bakalan menyergap masa depan, kawanku yang entah berapa jarak harus dilalui jika ingin bertemu seperti dulu, Rizali Nurhadi, Syarif Hidayatullah, M. Ali Furqan, Ali Makki, dan Jahidatunnisa kalian masih waras kan? Untuk mengrnang kalian, ini catatan penting saya bagi kalian, mungkin lebih penting dari pada membaca Revolusi Tiongkot.

M. Ali Furqan - Bati-Bati
Pastinya kenal dengan syekh ini saya lupa dimana, seingat saya ya di LPM Sukma. Orang Bati-bati hidup serba-serbi. 3 tahun berproses bersama, bercita-cita dapat hidayah dari buku-buku Cak Nun. Organisasi Islam penting dalam hidupnya adalah tidak NU dan tidak Muhammadiyah. Tokoh paling digemari selain Cak Nun adalah Dekannya sendiri (palingan). Gendre musik aliran Rock Mellow. Makanan favorit intinya halal. Pemikiran otaknya kondisonal. Status punya pasanga.

Syekh Qan adalah julukan paling tepat di era sekarang, beliau masih bisa mempertahankan idealismenya meski kadang minoritas. Tidak hanya idealisme, beliau juga merupakan segelintir orang yang diberi kelebihan diatas rata-rata, dia bisa nulis opini, travelling, foto kawinan, blog, desaign, orator, dan yang paling penting adalah sampai sekarang masih mencoba untuk setia. Selebihnya Syekh Qan adalah orang alim ketika dekat dengan keluarga dirumah. Selebihnya lagi beliau ngurus skripsi.

Ali Makki - Binuang
Kenal sewaktu masih mondok, hidup dikampus dengan organisasi yang sama tapi pada akhirnya jalan kita berbeda. Jika kalian bertemu atau berkawan dengannya, kalian tentu sedikit sibuk menebak masa depannya. Panggilan beliau Mack. Pernah beradu argumen dengan pengasuh essai Banjarmasin Post. Betapa hebatnya beliau

Selain itu, Mack juga merupakan mahasiswa yang mungkin hanya Mack saja yang bisa menjalaninya. Pekerja keras, nulis opini, cerpen, puisi, essai, kolom, desaign, blog, kritikus kebijakan yang melenceng. Ormas mungkin NU. Buku kegemaran Nurkhalis Majid. Musik aliran pop. Makanan favorit yang mengenyangkan serta ada label halalnya. Pemikiran 25% masih idealisme. Status masih berkelana, mungkin anda kepincut dalam pelukannya kelak.

Jahidatunnisa - Sampit
Jika saya ditanya perempuan yang saya kenal setelah perempuan sejurusan, maka jawabannya adalah Jahidatunnisa. Perempuan asal Kalimantan Tengah. Tangguh. Handal. Dan perempuan. Soal kapan saya pertama kali kenal, saya tidak ingat. Tapi beliau merupakan perempuan yang menggemari tokoh-tokoh korea, musik korea, makanan korea, pakaian korea, dan apa saja soal korea beliau pasti bahagia.

Selain tahan tempeleng, beliau juga merupakan perempuan pilihan disaat berproses di LPM Sukma dulu. Meski pun tidak begitu menulis, tapi beliau cemerlang dalam berpikir. Buku kesukaan saya tidak tahu. Ormas Islam saya tidak pernah nanya. Idealisme masih diatas Mack. Status untuk sekarang saya tidak begitu paham, kadang caption fotonya selalu galau dan penuh nasehat-nasehat. Barangkali setelah wisuda April nanti beliau kawin. Amin.

Syarif Hidayatullah - Marabahan
Jika kalian kesepian, jangan berkawan dengan orang ini. Antum bisa langsung berniat bunuh diri. Sepi dan sunyi lebih melekat ketimbang titel SE nya setelah wisuda kemarin. Buku bacaannya asal sastra. Aliran musik asal musik lawas. Tokoh favoritnya asal Pram. Makanan kegemarannya asal sehat dan barokah. Pakaian favoritnya asal jaket coklat. Idealisme masih memiliki ketergantungan dengan Atul. Status sudah punya pasangan setelah beberapa kali tumbang.

Selain itu, Syarif yang dulu pernah punya julukan Lihum ini adalah pegiat kesunyian, suka naik gunung saat sebegitu sunyi. Kenal dengan beliau adalah berkah tersendiri. Misal, kemarin naik gunung dan motornya hampir mogok lalu di bawa kebengkel dan ternyata tukang bengkel malah cuma main gas motornya setelah itu motor Syarif sembuh total. Betapa gampangnya masuk bengkel motor beliau. Tanpa memperbaiki apa-apa, cukup gas, lalu tiba-tiba sembuh tanpa mengekuarkan uang sepeserpun. Sungguh motor yang penuh berkah.

Rizali Nurhadi - Tamban
Beliau adalah panutan segala ummat mahasiswa, selain tawadhu' dan rendah hati, beliau juga sewaktu mahasiswa merupakan orang yang gemar mengoleksi motor buntut. Disat teman-teman saya tiap tahun berubah ke motor yang baru, disaat itu pula beliau melawan arus, motor sering mogok, motor mitic ngisi di Pertalite beliau dengan motor jadulnya malah ngisi di Pertamax. Sungguh salam takzim kepada beliau yang rendah hati itu.

Selain soal motor, beliau memang beda diantara kami. Membaca buku asal buku islami. Ormas Islam adalah total NU. Tokoh beliau asal tokoh NU. Gemar nulis tausiyah di facebook. Aliran musik tradisionalis. Makanan favorit asal bukan produk china. Baju favorit sorban dan bolang. Idealisme 47% masih bisa diharapkan. Statusnya saya masih bingung, bukan karena punya banyak peliharaan, tapi beliau kasafnya memang tinggi melebihi kami, memiliki kelebihan diatas kelebihan, dan barangkali beliau memang orang yang patut kami jadikan pedoman hidup. Sekarang beliau masih proses menjadi Ustadz, barangkali satu tahun kedepan beliau jadi Cak atau Gus. Mungkin 5 tahun yang akan datang beliau jadi Kiai yang saya cium tangannya bolak-balik tanpa henti. Mengharap barokah dan pelukannya.

Lalu apa hubungannya idealisme dengan kecebong? Terserah anda mau dihubung-hubungkan atau tidak.

Post a Comment

0 Comments