MAHFUDISME - Selama hidup di dunia perkampusan, saya banyak bergaul dengan teman yang kehidupannya sangat beragam. Mulai dari mahasiswa yang suka menebar panji-panji dakwah hingga mahasiswa yang kerjaannya tiap hari ngusap air mata.
Teman saya yang satu ini adalah diantara mereka, ia adalah temen yang cukup berbakat, religius, kreatif, intraktif "tapi juga Baung". Dengan wajahnya yang bersinar-sinar ketika terkenak matahari, ia seorang tokoh kampus yang bagi siapa saja ketika bertemu tangannya dicium bolak-bolik. Siapa dia? Namanya siapa? Perkenalkan namanya yang terlanjur melekat pada dirinya adalah "Mahasiswa Baung".
Baung sebenarnya nama ikan yang nama marganya adalah Hemibagrus. Hemi berarti Setengah dan Bagrus berarti ikan, jadi Ikan Baung adalah setengahnya ikan setengahnya tidak. Dalam kesimpulan dasar kita bakalan menyimpulkan bahwa ikan Baung adalah ikan jadi-jadian. Udah itu saja.
Lalu kenapa ikan Baung harus melekat pada mahasiswa yang punya banyak gebetan dan mengumbar-ngumbar rayuan? Disini saya mulai bingung. Korelasi antara ikan Baung dengan Mahasiswa Baung.
Setelah beberapa kali buka lembaran-lembaran kenangan, saya pun belum menemukan jawaban yang pasti. Tapi setelah baca sejarah Morfologi dan Klasifikasi Ikan Baung (Mystus Nemurus) akhirnya juga belum paham.
Tapi begini sodara-sodara. Apakah antum tahu Ikan Baung pola pertumbuhannya tergantung pada makanan? Jadi semakin banyak makanan yang ia dapatkan maka semakin bertambah pula panjang dan berat badan yang ia peroleh. Semakin banyak mahasiswa memberi umpan harapan-harapan, maka semakin besar pula kasih sayang yang ia akan peroleh. Ikan Baung termasuk ikan omnivora yang memakan segalanya tapi disekitar sarangnya saja. Mahasiswa yang suka menipu-nipu perasaan pasangannya ia hanya bisa diwilayahnya saja. Artinya, selama dalam jangkauannya, ia bebas memilih pasangan mana yang cocok tanpa harus putus atau tidak punya hubungan dulu.
Tapi ada juga yang bilang ikan ini carnivora karena cuma memakan ikan-ikan kecil disekitar sarangnya. Artinya ini sangat cocok jika dikaitkan pada mahasiswa yang suka memangsa lelaki-lelaki yang lemah tapi tajir, perempuan-perempuan yang molek tapi kantong tipis. Cukup disini pembahasan, jika butuh penjelasan lebih lanjut hubungi mahasiswa baung.
Selanjutnya adalah mahasiswa Buaya. Ya Allah, ini kenapa Buaya harus terbawa-bawa dalam tabiat mahasiswa? Bukankah Buaya adalah termasuk 10 hewan yang paling setia? Kenapa harus menempel pada mahasiswa yang sering tipu-menipu urusan cinta?
Dugaan awal saya langsung teringat lagu Kakak Mulan "Lelaki Buaya Darat, busyet" kira-kira begitu lagunya. Kenapa harus lelaki Kak Mulan? Kenapa? Apa Kak Dani tak pernah ngajari kalau buaya juga ada yang betina? Apa perempuan selalu menganggap dirinya paling setia? Ingat Kak Mulan, perempuan menangis karena ditinggal pacar bukan karena ia dalam dirinya ada yang kehilangan, bisa jadi karena duit bulanan masih lama. Camkan itu!
Betapa pun Buaya, karena lagu itu, tiba-tiba yang tergambar dalam benak kita adalah seorang lelaki meski Buaya jantan adalah hewan paling setia dipermukaan dunia. Tapi apakah salah jika saya bilang perempuan itu beruang laut, macam tutul, atau bonobos yang terkenal di dunia dengan ketidaksetiannya pada pasangan?
Jadi, ketika saya tiduran dan ingat kawan yang saya sebut diatas yang tergambar seakan saya rindu Baung dan Buaya, saya juga membayangkan selama ini saya ngobrol dengan Buaya, naik angkot bareng dengan ikan Baung, bocengan dari Banjarmasin ke Balangan di bonceng ikan Baung, yang curhat kala itu adalah Buaya. Duh, saya semakin resah. Ternyata kehidupan saya selama ini dipenuhi hewan-hewan buas, mahasiswa yang tak kalah buas.
0 Komentar