5 PEKERJAAN MAHASISWA JOMBLO DI MALAM TAHUN BARU

MAHFUDISME Sehari lagi, kita akan meninggalkan tahun 2017. Tahun dimana kalian mungkin pernah jadian, dikacangin mantan, ditunggu jujuran, melihat teman wisudaan, atau saat dimana kalian digodain kaka senior saat ospekan. Sungguh kita bakalan meninggalkan tahun 2017 ini dengan hati enyuh-enyuh.

Sebagai orang yang malang-melintang hidup di perkampusan. Saya sedikit tahu gimana rasanya malam tahun baru di sebuah kota macam Banjarmasin. Nyesek, haru, fun, dan kadang berderai-derai perasaan.

Nah, sambil nunggu malam tahun baru, dalam survei, riset dan data yang saya peroleh dari Sherlock Holmes dalam mimpi. Berikut lima pekerjaan mahasiswa jomblo di malam tahun baru. Anda dibagian yang mana? 

Tetap Merayakan
Namanya juga mahasiswa, selain gigih mencari ilmu ia juga gigih dalam hal apa saja. Setelah sekian letih mencari cinta sejatinya tiap jurusan, tiap fakuktas, tiap kampus, dan tidak ada yang menerimanya ia punya cara lain setelah kegagalan yang bertubi-tubi itu.

Mahasiswa macam ini adalah pejuang sejati, ia tak akan menyerah kalau cuma urusan cinta ditolak berkalikali. Intinya dia senang sekalipun tiap hari hanya goncengan sama temen sejenis. 

Saat dimana orang lain berpasang-pasangan menikmati gemerlap kembang api, model mahasiswa ini tetep merayakan malam tahun baru juga dengan kembang api. Bedanya, ia biasanya berkerumunan dengan temen yang senasib, ia tetap ceria melihat letupan pernak-pernik kembang api, ia kadang lupa cara bahagia menikmati tahun baru bukan hanya soal kekasih disampingnya. Bahagia bagi ia adalah merayakan malam tahun baru juga bisa dengan air mata saat datang dari perayaan.

Berdiam Dalam Kost
Ketika teman-temannya memutuskan pergi merayakan malam tahun baru dengan menikmati kembang api, model kedua ini adalah juga solusi bagi dirinya.

Bisa jadi ia hanya sibuk menonton film drama korea atau barat, sedangkan dari kejauhan terdengar suara kembang api tapi ia tidak ambil pusing. Ia bukan anti sosial, tapi dalam kamarnya bisa jadi ia nangis senangis nangisnya, memeluk bantal guling atau pura-pura sibuk banyak tugas. 

Baginya, ketidakadaan teman-temannya membuat dirinya begitu bebas melakukan hal apa saja. Termasuk membuka-buka ulang foto mantannya dalam laptop sambil terisak-isak.

Naik Gunung
Kalau masyarakat berbondong-bondong dari kampung menuju kota hanya karena mau merayakan malam tahun baru, beda halnya dengan mahasiswa jomblo tipe ketiga ini yang justeru sebaliknya, ia dari kota menuju gunung yang notabennya ada di kampung.

Dengan teman sebaya dan seapes dirinya mengagendakan malam tahun baru diatas gunung adalah perayaan beda, sedangkan merayakan malam tahu baru di kota sudah maentrim dan klise. Sesama jomblo mereka naik gunung, merayakan dipuncak dengan beberapa kali teriak "ya Allah, tolong turunkan hujan sederas-derasnya sekarang ya Allah!" Lalu yang lain dari belakang  menjawab "Istajib lanaa ya Allah"

Sibuk dengan Kegiatan
Sebagian mahasiswa juga banyak menilai bahwa pergantian tahun hanya soal angka, tidak lebih. Saat berita-berita lokal dan nasional membahas soal persiapan-persiapan malam pergantian tahun baru "Media hanya mengejar pasar" katanya cudes.

Bagi mahasiswa model ini sebenarnya hanyalah tameng agar dirinya selamat dari bully teman-temannya. Sibuk menjadi menyiapkan konsumsi, sibuk ngantar undangan, sibuk mendesaign, sibuk menjaga stand adalah alasan agar dirinya lupa bahwa dijauh sana banyak orang hanya untuk bahagia harus berdesak-desakan melihat kembang api.

Sedangkan baginya, kebahagiaan begitu sederhana, kadang muncul dari dalam proposal yang ia tenteng sehari-hari. Kadang pula kalimat-kalimat dalam proposal seperti surat cinta dari orang-orang gaib.

Terserah dan Pasrah
Ketika yang empat diatas masih memiliki pilihan aktifitas apa yang dilakukan saat malam tahun baru, model terakhir ini adalah mahasiswa jomblo yang bisa saja saat malam tahun baru buru-buru tidur. Namanya juga terserah dan pasrah. Ya terserah dia mau ngapain. Bukankah kepasrahan adalah jalan terakhir setelah doa dan usahan dilaksanakan?

Jadi, sejomblo-jomblonya mahasiswa pada intinya masih memiliki alasan untuk tidak mengingat nasibnya. Dan sesombong-sombongnya orang yang berpasangan saat malam tahun baru pasti banyak mengeluarkan duit buat jajan pentol. Itu aja.





Post a Comment

0 Comments